03 November 2008

Arsitektur Sebagai Fase Kehidupan dan Transisi

Penerapannya bergantung pada beragam aktivitas penghuni pada setiap episode kehidupannya. Implementasinya berupa ruangan-ruangan yang lebar-lebar, menerus, dan menembus. Beberapa ruangan terlihat terlalu luas dan ada juga yang terlalu kecil bila dibandingkan dengan ruangan-ruangan lainnya. Namun lebih daripada itu, nilai fungsilah yang lebih berperan sehingga ruangan tamu, ruangan makan, dapur, ruangan duduk dan selasar di dalam bangunan memiliki dimensi ruang yang cukup besar dibandingkan dengan ruangan tamu misalnya. Ruangan tamu dirancang dengan ukuran sedang karena memang kebutuhannya tidak terlalu mendesak. Sebaliknya, ruangan penerima (foyer) di rumah tinggal ini ternyata cukup besar, mengikuti ruang-ruang lainnya.Dengan demikian fungsi utama ruangan penerima sebagai ruangan transisi, mengambil peran yang cukup penting sebagai bagian dari program ruang yang ideal.
Ruangan duduk untuk menonton televisi, ditempatkan di samping tangga bangunan. Letak ruangan ini sebenarnya berada di posisi koridor bangunan menuju bukaan samping, sehingga tampak semi publik meskipun tertutup akses publik ke bukaan samping. Pada intinya, sistem karya Evan untuk proyek rumah tinggal ini layak dijadikan acuan yang ideal. Konsepnya memungkinkan aktivitas yang lugas, leluasa dan terbuka terhadap perubahan pola penataan interior ruangan yang diterapkan dalam perancangan ruangan dan furnitur-furniturnya.


Yuli Andyono

0 comments:

Posting Komentar

Detikcom

Liputan6